Logo Tuxnuxt
Published on

Tutorial Membuat Swap di Ubuntu 24.05 LTS Lengkap

Authors

Pengertian dan Tutorial Cara Menambahkan Swap di Ubuntu 24.05 - Dalam perkembangan server modern, penggunaan ram semakin besar dan itu seiring dengan ukuran ram dari penyedia server hosting yang semakin besar pula. Tidak heran sekarang kita jumpai untuk VPS minimal ramnya 2 sampai 4 GB.

Dan kita tahu dari dulu di linux ada cara memanfaatkan harddisk agar berfungsi sebagai ruang cadangan ketika RAM habis. Pertanyaannya, jika RAM server saat ini sudah diatas 4GB apakah masih perlu Swap? Jawabannya adalah ya, tetap perlu. Mari kita bahas lebih lanjut.

Tutorial Membuat Swap di Ubuntu 24.05 LTS

Meskipun kapasitas RAM server sekarang semakin besar, penggunaan Swap tetap penting untuk beberapa alasan:

Sebagai Cadangan Darurat

Swap bertindak sebagai penyelamat ketika RAM penuh karena aplikasi atau layanan mengalami lonjakan penggunaan memori. Tanpa swap, server bisa langsung "out of memory" dan mematikan proses penting.

Menstabilkan Sistem

Dengan adanya swap, Linux memiliki ruang untuk memindahkan data yang jarang digunakan dari RAM ke disk. Ini membuat RAM tetap fokus pada proses yang lebih aktif, meningkatkan stabilitas dan performa server.

Optimasi untuk Aplikasi Berat

Beberapa aplikasi besar seperti database, server web, atau aplikasi AI/ML kadang membutuhkan lebih banyak memori secara tiba-tiba. Swap membantu server bertahan tanpa harus crash.

Menghindari Kernel Panic

Tanpa swap, saat RAM habis, sistem operasi bisa mengalami crash total (kernel panic). Swap membantu memberikan waktu lebih lama untuk recovery atau penyesuaian resource.


Tapi, seperti yang saya bilang di awal kalau dulu itu swap menggunakan Harddisk, sedangkan sekarang banyak layanan vps atau server sudah memakai SSD sampai NVME, jadi apakah Swap nya akan lebih cepat atau setara dengan kecepatan RAM asli? Jawabanya ternyata tetap tidak bisa melebihi kecepatan ram ya, berikut rincian perbedaanya:

Perbedaan Swap di Harddisk Dulu dengan SSD/NVMe Sekarang

Pada masa lalu, swap biasanya disimpan di media penyimpanan berbasis harddisk (HDD) biasa. Ini membuat swap terasa sangat lambat, karena kecepatan baca/tulis HDD hanya berkisar di angka 100 MB/s, bahkan kadang lebih rendah.

Konsekuensinya:

  • Saat RAM habis dan sistem mulai menggunakan swap, performa server bisa drop drastis.
  • Proses yang dipindahkan ke swap akan terasa lamban, bahkan bisa menyebabkan aplikasi seperti database atau web server menjadi tidak responsif untuk sementara.

Sekarang, dengan teknologi SSD dan NVMe yang memiliki kecepatan baca/tulis jauh lebih tinggi (SSD bisa 500 MB/s - 1 GB/s, dan NVMe bahkan bisa lebih dari 3 GB/s), penggunaan swap menjadi jauh lebih cepat dan lebih layak.

Manfaat swap di media SSD/NVMe:

  • Proses pemindahan data antara RAM dan swap menjadi lebih cepat, mengurangi lag drastis saat RAM penuh.
  • Server tetap bisa berjalan lebih stabil dan responsif meskipun sesekali menyentuh swap.
  • Membantu workload berat seperti database atau aplikasi machine learning tanpa langsung mengalami crash.

Namun perlu diingat:

  • Meskipun swap di SSD/NVMe jauh lebih cepat dibandingkan di HDD, swap tetap jauh lebih lambat daripada RAM. Karena itu swap sebaiknya tetap dianggap sebagai cadangan darurat, bukan pengganti RAM utama.

Catatan tambahan:

  • Pemakaian swap di SSD/NVMe bisa mempercepat keausan media penyimpanan, meski pada SSD modern hal ini sudah jauh lebih minim berkat teknologi wear leveling.
  • Untuk server produksi jangka panjang, pengaturan swapiness dan monitoring penggunaan swap tetap penting agar tidak membebani SSD/NVMe secara berlebihan.

Lalu bagaimana cara kita menentukan atau menghitung besar Swap di linux atau ubuntu dengan kemungkinan pilihan RAM servernya yang sudah besar seperti diatas 8GB?

Cara Menghitung Kebutuhan Swap

Zaman dulu, ada aturan umum di Linux yang mengatakan:

"Ukuran swap harus 2x lipat dari RAM."

Tapi aturan ini berlaku saat RAM server masih kecil (di bawah 2GB).

Untuk server modern, aturan tersebut sudah tidak relevan.

Berikut ini pedoman terbaru dalam menghitung swap:

Ukuran RAMUkuran Swap yang DisarankanCatatan
≤ 2GB2x RAMKarena RAM kecil, swap ekstra penting.
2GB - 8GBSama dengan RAMCukup swap sebesar RAM.
> 8GB4GB sampai 8GB sajaTidak perlu swap terlalu besar.
Jika butuh hibernasiSwap = RAM + sedikit ekstraUntuk mendukung suspend to disk.

Penjelasan:

  • Jika RAM di atas 8GB, tidak wajib mengikuti perbandingan 2x lagi.
  • Cukup membuat swap sebesar 4GB sampai 8GB saja.
  • Swap besar hanya diperlukan kalau:
    • Server sering mengolah data besar (contoh: database besar, ML model).
    • Server membutuhkan fitur hibernasi (jarang dipakai di server).

Contoh kasus:

  • RAM 4GB → Buat swap 4GB.
  • RAM 8GB → Buat swap 4GB atau 8GB.
  • RAM 16GB → Buat swap 4GB atau maksimal 8GB.
  • RAM 32GB → Swap 4GB - 8GB saja biasanya cukup.

Tips Tambahan

  • Kalau RAM besar dan server jarang penuh RAM → Swap kecil saja cukup (2GB-4GB).
  • Kalau server sering penuh RAM (100%) → Perbesar swap untuk berjaga-jaga.
  • Kalau pakai SSD/NVMe → Swap kecil lebih aman agar tidak mempercepat keausan disk.

Nah sekarang kita akan belajar gimana cara Membuat Swap di Server Ubuntu 24.05 LTS

Cara Membuat Swap di Ubuntu 24.05 LTS

Jika server Anda belum memiliki swap atau ingin menambahkannya, berikut langkah-langkah membuat swap file di Ubuntu 24.05 LTS:

1. Cek Apakah Swap Sudah Ada atau Belum

Cek dengan perintah:

sudo swapon --show

Jika tidak ada output, berarti belum ada swap yang aktif. Lalu cek juga penggunaan RAM:

free -h

Jika hasilnya swap 0B, berarti swap memang tidak ada.

Contoh output:

              total        used        free      shared  buff/cache   available
Mem:           981Mi       122Mi       647Mi       0.0Ki       211Mi       714Mi
Swap:            0B          0B          0B

2. Cek Sisa Harddisk/SSD/NVMe

Gunakan perintah:

df -h

Contoh output:

Filesystem      Size  Used Avail Use% Mounted on
udev            474M     0  87M   0% /dev
tmpfs            99M  932K   98M   1% /run
/dev/vda1        25G  1.4G   21G   9% /

3. Membuat Swap Baru

Misalnya ingin membuat swap sebesar 2GB:

sudo fallocate -l 2G /swapfile

Verifikasi file swap:

ls -lh /swapfile

Output:

-rw-r--r-- 1 root root 2.0G Apr 28 10:19 /swapfile

4. Aktifkan Swap

Ubah izin file swap:

sudo chmod 600 /swapfile

Verifikasi kembali:

ls -lh /swapfile

Output:

-rw------- 1 root root 2.0G Apr 28 10:21 /swapfile

Tandai file tersebut sebagai swap:

sudo mkswap /swapfile

Aktifkan swap:

sudo swapon /swapfile

Cek swap yang aktif:

sudo swapon --show

Output:

NAME      TYPE  SIZE  USED  PRIO
/swapfile file 2G    0B    -2

Cek juga dengan:

free -h

Kini swap Anda seharusnya sudah bertambah 2GB.


5. Membuat Swap Permanen

Agar swap tetap aktif setelah reboot:

Backup konfigurasi fstab:

sudo cp /etc/fstab /etc/fstab.bak

Tambahkan baris swap ke /etc/fstab:

echo '/swapfile none swap sw 0 0' | sudo tee -a /etc/fstab

Sekarang swap sudah permanen. Meskipun server di-restart, swap akan tetap aktif.

Itulah cara menambahkan atau mengonfigurasi swap di Ubuntu 24.05 LTS. Cara ini juga bisa diterapkan pada Ubuntu 22.04 LTS, Ubuntu 24 LTS, bahkan Ubuntu 25 nanti.

Sumber refrensi: Digitalocean Tutorials


Semoga bermanfaat.

Terimakasih(Tuxnuxt.com)