Logo Tuxnuxt
Published on

OpenAI Rilis Sora 2 – Video AI Realistis dengan Kontrol Lebih Canggih

Authors

Pengantar

Pada 30 September 2025, OpenAI secara resmi memperkenalkan Sora 2, penerus dari model video generatif pertama mereka. (openai.com) Dengan Sora 2, OpenAI meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan video dan audio yang lebih realistis, mempertahankan koherensi fisik, serta memberikan kontrol lebih halus atas hasil kreasi.

OpenAI Rilis Sora 2 – Video AI Realistis dengan Kontrol Lebih Canggih

Apa itu Sora 2?

Sora 2 adalah model AI generatif yang menggabungkan elemen video dan audio dalam satu sistem terpadu. Beberapa kemampuan unggulannya antara lain:

  • Kepatuhan pada fisika — Sora 2 mampu mensimulasikan kejadian fisik yang realistis, seperti pantulan bola, efek gravitasi, dan deformasi objek minimal.
  • Kontrol instruksional yang kompleks — Pengguna bisa memberikan instruksi yang lebih rumit, mencakup beberapa adegan atau perubahan kondisi dunia secara konsisten.
  • Gaya visual beragam — Model ini unggul dalam gaya sinematik, realistik, maupun gaya anime.
  • Penyisipan elemen dunia nyata — Dengan fitur “cameo”, pengguna bisa memasukkan diri sendiri atau objek nyata ke dalam video generatif dengan tampilan dan suara yang akurat.

Peluncuran & Penyebaran

OpenAI meluncurkan aplikasi Sora (berbasis iOS) yang dipacu oleh Sora 2 sebagai platform sosial kreatif. Dalam aplikasi ini, pengguna dapat:

  • Membuat video generatif
  • Remix kreasi pengguna lain
  • Menambahkan cameo dengan verifikasi wajah dan suara
  • Menjelajahi feed kreasi yang dikustomisasi

Pada tahap awal, peluncuran akan terbatas di Amerika Serikat dan Kanada, kemudian secara bertahap diperluas ke negara lain. Akses aplikasi bersifat undangan (invite-based), dan pendaftaran notifikasi akan dibuka melalui aplikasi itu sendiri.

Sora 2 juga akan tersedia melalui API, memungkinkan integrasi ke produk dan layanan eksternal.

Pendekatan Keamanan & Etika

OpenAI menyadari potensi risiko seperti kecanduan konten, isolasi sosial, dan penyalahgunaan wajah atau identitas. Untuk itu, mereka menerapkan prinsip berikut:

  1. Kontrol pengguna atas feed — Algoritma rekomendasi dapat diinstruksikan melalui bahasa alami agar pengguna mendapatkan konten sesuai keinginan.
  2. Pembatasan generasi bagi remaja — Ada batas harian default untuk generasi konten dan regulasi cameo lebih ketat untuk remaja.
  3. Parental control melalui ChatGPT — Orang tua bisa mengatur limit, mematikan personalisasi algoritma, dan mengontrol pengaturan pesan langsung.
  4. Kontrol penuh atas penggunaan wajah & suara — Pengguna dapat mencabut akses cameo atau menghapus video yang menyertakan dirinya kapan saja.

Potensi & Tantangan

Potensi:

  • Membuka era baru kreasi kolaboratif antara manusia dan AI
  • Memperkuat teknologi simulasi dunia nyata, yang dapat diterapkan ke robotik, augmented reality, hingga dunia virtual
  • Memberikan pengalaman sosial baru lewat cameo dan remix video antar pengguna

Tantangan:

  • Menjaga keamanan identitas dan mencegah penyalahgunaan wajah atau suara
  • Menangani konten berbahaya atau merugikan
  • Menyeimbangkan antara asupan konsumsi konten dan kreativitas
  • Menghadapi batasan komputasi & sumber daya dalam menghasilkan video berkualitas tinggi

Kesimpulan

Peluncuran Sora 2 menandai langkah besar dalam perkembangan AI generatif — menggabungkan video dan audio dengan kontrol tingkat tinggi dan integrasi dunia nyata. OpenAI tidak hanya menawarkan sebuah alat kreatif baru, tetapi juga tantangan etika dan teknis yang perlu dijawab secara hati-hati. Sebagai pengguna atau pengamat teknologi, kita patut mencermati bagaimana Sora 2 akan berkembang dan memengaruhi dunia digital.


Semoga bermanfaat.

Terimakasih
(Tuxnuxt.com)